When I Turn Around
+7
lee minsun4ever
GempetMinsun
mrs.cho
Imahminsun
DragonFlower
reevy
LJH's_wife
11 posters
Page 1 of 1
When I Turn Around
When I Turn Around
Lee Min Ho & Goo Hye Sun
Waktu itu masih pagi, ... ketika matahari baru menyibakkan sinar keemasannya ke hamparan bumi, ... burung-burung samar-samar memperdengarkan suaranya di atas pucuk-pucuk pohon, ... butir-butir embun yang mengelantung di ujung-ujung daun lambat-lambat jatuh ke tanah.
Aku membuka mata perlahan-lahan, menajamkan penglihatanku, seolah menyakinkan diri bahwa tidak ada kesalahan pada indra pendengaranku. perlahan-lahan tapi pasti ... langkah-langkah itu samar-samar memasuki telingaku.
Sayup-sayup suara langkah-langkah tersebut menjadi jelas, .... tidak salah lagi, itu langkah kaki!
BRAKKKK!!
Aku tersentak bangun dari pembaringan. Terguling-guling dan jatuh dari ranjang. Kubelalakan penglihatanku yang rada kabur dan terasa perih. Kuyakini sepasang mataku pasti memerah saat ini.
"Wegude??!!"
Suara penuh kekhawatiran itu memasuki telingaku sebelum kusadari siapa pemilik suara tersebut.
"Gwencana?"
Guncangan terasa di pundak ku. "Kau mimpi buruk lagi ya?"
Aku melebarkan sepasang mataku. Ya, itu suara Jung Ah, teman sekamarku.
"Jadi?" Suara Jung Ah terdengar kembali.
Tanganku mengapai pinggir pembaringan dan dengan mengunakan usaha yang seakan menguras setengah dari tenagaku, aku mendudukkan tubuhku di sudut ranjang.
"Jung Eun Mi?!!"
"Tidak bisa dibilang mimpi buruk sih!" Aku menepis. Kembali kupejamkan mataku. "Hanya mimpi yang sama selama sebulan terakhir ..."
"Itu masih bukan mimpi buruk kau bilang??!!"
Sesuatu yang cukup berat terasa mendarat di sebelah tempat tidurku.
"Apa sih yang kau pikirkan sebenarnya??!"
Kubuka sepasang mata. Seraut wajah penuh kekhawatiran dengan kerut-kerutnya yang sangat mendalam sedang menatapku penuh sesal. Aku mengepalkan jemari diam-diam. Jung Ah dengan kepenatannya yang saat ini terasa sampai ke kalbu.
Aku mengigit bibir ... melebarkan senyuman yang berusaha memberi sedikit ketenangan terhadap Jung Ah yang jelas-jelas tidak membantu.
"Jadi?" Tuntut Jung Ah.
Aku mengangkat pundak .... menghela nafas yang terasa berat. Benar-benar sangat berat.
"Mola ...."
****
Note:
Goo Hye Sun-Jung Eun Mi
Lee Min Ho & Goo Hye Sun
Waktu itu masih pagi, ... ketika matahari baru menyibakkan sinar keemasannya ke hamparan bumi, ... burung-burung samar-samar memperdengarkan suaranya di atas pucuk-pucuk pohon, ... butir-butir embun yang mengelantung di ujung-ujung daun lambat-lambat jatuh ke tanah.
Aku membuka mata perlahan-lahan, menajamkan penglihatanku, seolah menyakinkan diri bahwa tidak ada kesalahan pada indra pendengaranku. perlahan-lahan tapi pasti ... langkah-langkah itu samar-samar memasuki telingaku.
Sayup-sayup suara langkah-langkah tersebut menjadi jelas, .... tidak salah lagi, itu langkah kaki!
BRAKKKK!!
Aku tersentak bangun dari pembaringan. Terguling-guling dan jatuh dari ranjang. Kubelalakan penglihatanku yang rada kabur dan terasa perih. Kuyakini sepasang mataku pasti memerah saat ini.
"Wegude??!!"
Suara penuh kekhawatiran itu memasuki telingaku sebelum kusadari siapa pemilik suara tersebut.
"Gwencana?"
Guncangan terasa di pundak ku. "Kau mimpi buruk lagi ya?"
Aku melebarkan sepasang mataku. Ya, itu suara Jung Ah, teman sekamarku.
"Jadi?" Suara Jung Ah terdengar kembali.
Tanganku mengapai pinggir pembaringan dan dengan mengunakan usaha yang seakan menguras setengah dari tenagaku, aku mendudukkan tubuhku di sudut ranjang.
"Jung Eun Mi?!!"
"Tidak bisa dibilang mimpi buruk sih!" Aku menepis. Kembali kupejamkan mataku. "Hanya mimpi yang sama selama sebulan terakhir ..."
"Itu masih bukan mimpi buruk kau bilang??!!"
Sesuatu yang cukup berat terasa mendarat di sebelah tempat tidurku.
"Apa sih yang kau pikirkan sebenarnya??!"
Kubuka sepasang mata. Seraut wajah penuh kekhawatiran dengan kerut-kerutnya yang sangat mendalam sedang menatapku penuh sesal. Aku mengepalkan jemari diam-diam. Jung Ah dengan kepenatannya yang saat ini terasa sampai ke kalbu.
Aku mengigit bibir ... melebarkan senyuman yang berusaha memberi sedikit ketenangan terhadap Jung Ah yang jelas-jelas tidak membantu.
"Jadi?" Tuntut Jung Ah.
Aku mengangkat pundak .... menghela nafas yang terasa berat. Benar-benar sangat berat.
"Mola ...."
****
Note:
Goo Hye Sun-Jung Eun Mi
LJH's_wife- Posts : 6
Join date : 2013-06-23
Re: When I Turn Around
test test test;) mamiiiiii lanjoootttttt:afro:
reevy- Posts : 1
Join date : 2013-06-16
Re: When I Turn Around
lhaa ini bisaa thread ndiri? o.O
DragonFlower- Posts : 94
Join date : 2013-06-17
Location : | Trapped in CNBLUE Dorm |
Re: When I Turn Around
mana lanjutannya ??? mimpi buruk apa toh Jung Eun Mi ???
Imahminsun- Posts : 2
Join date : 2013-06-16
Re: When I Turn Around
jung eun mi mimpi apaan to..
next sista.... ditunggu
next sista.... ditunggu
GempetMinsun- Posts : 4
Join date : 2013-06-16
Age : 35
Re: When I Turn Around
jung eun mi mimpi apaan to..
next sista.... ditunggu
next sista.... ditunggu
GempetMinsun- Posts : 4
Join date : 2013-06-16
Age : 35
Re: When I Turn Around
Bab 1. Ilusi?
Sarapan yang kesiangan.
Kusadari Jung Ah sedang menatapku dengan kening berkerut sejak tadi. Kumasukkan sesuap oatmeal kental ke dalam mulut dan menelan pelan ... berlaga seolah tidak melihat pandangannya.
"Jung Eun Mi?!" Tegur Jung Ah.
"Dhe?!"
Aku tersentak ... menurunkan tangan ku yang memegang sendok dan menetapnya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku!" Jung Ah mengenyitkan alisnya.
"Mwo?" Tanyaku heran.
"Jangan berpura-pura!," tukas Jung Ah kesal. "Pasti ada sesuatu!," tebaknya sambil menatap tajam. " .... sesuatu yang membuatmu menjadi aneh. Sesuatu yang membuatmu bermimpi buruk."
Aku membungkam .... menyipitkan mataku yang hampir menjadi segaris.
"Benarkan?" Jung Ah menajamkan suaranya.
Hening .... Baik aku dan Jung Ah tidak mengeluarkan suara. Dia seakan menanti jawaban dariku dalam kesabaran. Tidak ada yang terdengar di antara kami berdua. Yang kedengaran kemudian hanya suara detak jam di dinding.
"Entahlah ..." Aku mengeluarkan suara setelah kediaman yang berlangsung selama beberapa saat. "Aku juga tidak tahu apa yang telah terjadi padaku ...."
"Bagaimana mungkin ...?" Suara Jung Ah menjadi halus. "Ini tidak seperti dirimu ... "
"Aneh memang .. " Aku membenarkan dalam senyap.
"Kau ... sudah melihatnya ...?" Tanya Jung Ah pelan. Dia menatapku, ... sudah tidak dengan pandangan menuntut tapi lebih ke arah prihatin.
Aku melebarkan mata.
"Orang dalam mimpi itu?" Jung Ah menjelaskan.
"Oh ... " Aku melebarkan mulut, seolah disadarkan akan perbincangan kami saat ini. Aku menghela nafas ... mengeleng pelan. "Tidak ...."
"Masih berupa suara kaki?"
"Bayangan!" Aku membenarkan.
"Sudah berupa bayangan?!!," tanya Jung Ah kaget. "Seperti apa??!!"
"Mola!" Jawaban yang sudah sering kuutarakan terlontar kembali dari mulutku.
"Jung Eun Mi!!" Teriak Jung Ah kesal.
"Aku tidak tahu!" Jawabku sambil melanjutkan sarapanku yang tertunda.
"Kau selalu bilang tidak tahu!" Jung Ah kelihatan tidak menerima kini. Dia menghentakkan jemarinya ke atas meja dan mendorong kursinya ke belakang. "Jadi kau namakan apa ini?"
Aku menaikkan alis.
"Kau selalu bilang ini bukan mimpi buruk kan?" Jung Ah menyengir.
"Sosok yang sangat tinggi .... "
Aku bisa melihat kata-kataku kemudian agak menyentak Jung Ah.
" ... sangat tinggi dan tegap ... ," lanjutku yang membuat Jung Ah semakin menganga.
"Maksudmu, .. kau bisa melihatnya dengan jelas ...?"
Entah mengapa aku merasa puas bisa mengerjai Jung Ah. Setelah dia mengatupkan mulut dan kelihatan agak tenang, barulah ku lanjutkan kata-kataku yang selanjutnya. " ... hanya sosoknya saja kok ...."
"Hah?" Jung Ah melebarkan matanya.
"Hanya sosoknya sosoknya! Tampak dari belakang berupa bayangan. Aku tidak bisa melihat wajahnya. "
Bola mata Jung Ah perlahan-lahan menormal kembali.
"Ilusi!" Aku tersenyum samar. "Aku menamakannya ilusi ...."
"Kau yakin itu tidak menandakan adanya firasat buruk yang akan terjadi ...?"
Aku menerawangkan pandangan ke langit-langit ruangan. "Semoga saja tidak .... ", jawabku pelan. "Pasti tidak ... " Aku menatap Jung Ah, "Hanya ilusi ... ", lanjutku memastikan. "Pasti hanya ilusi ... "
***
Note : Entah kenapa kata ilusi mengingatkanku pada lagu CNBLUE Illusion
Sarapan yang kesiangan.
Kusadari Jung Ah sedang menatapku dengan kening berkerut sejak tadi. Kumasukkan sesuap oatmeal kental ke dalam mulut dan menelan pelan ... berlaga seolah tidak melihat pandangannya.
"Jung Eun Mi?!" Tegur Jung Ah.
"Dhe?!"
Aku tersentak ... menurunkan tangan ku yang memegang sendok dan menetapnya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku!" Jung Ah mengenyitkan alisnya.
"Mwo?" Tanyaku heran.
"Jangan berpura-pura!," tukas Jung Ah kesal. "Pasti ada sesuatu!," tebaknya sambil menatap tajam. " .... sesuatu yang membuatmu menjadi aneh. Sesuatu yang membuatmu bermimpi buruk."
Aku membungkam .... menyipitkan mataku yang hampir menjadi segaris.
"Benarkan?" Jung Ah menajamkan suaranya.
Hening .... Baik aku dan Jung Ah tidak mengeluarkan suara. Dia seakan menanti jawaban dariku dalam kesabaran. Tidak ada yang terdengar di antara kami berdua. Yang kedengaran kemudian hanya suara detak jam di dinding.
"Entahlah ..." Aku mengeluarkan suara setelah kediaman yang berlangsung selama beberapa saat. "Aku juga tidak tahu apa yang telah terjadi padaku ...."
"Bagaimana mungkin ...?" Suara Jung Ah menjadi halus. "Ini tidak seperti dirimu ... "
"Aneh memang .. " Aku membenarkan dalam senyap.
"Kau ... sudah melihatnya ...?" Tanya Jung Ah pelan. Dia menatapku, ... sudah tidak dengan pandangan menuntut tapi lebih ke arah prihatin.
Aku melebarkan mata.
"Orang dalam mimpi itu?" Jung Ah menjelaskan.
"Oh ... " Aku melebarkan mulut, seolah disadarkan akan perbincangan kami saat ini. Aku menghela nafas ... mengeleng pelan. "Tidak ...."
"Masih berupa suara kaki?"
"Bayangan!" Aku membenarkan.
"Sudah berupa bayangan?!!," tanya Jung Ah kaget. "Seperti apa??!!"
"Mola!" Jawaban yang sudah sering kuutarakan terlontar kembali dari mulutku.
"Jung Eun Mi!!" Teriak Jung Ah kesal.
"Aku tidak tahu!" Jawabku sambil melanjutkan sarapanku yang tertunda.
"Kau selalu bilang tidak tahu!" Jung Ah kelihatan tidak menerima kini. Dia menghentakkan jemarinya ke atas meja dan mendorong kursinya ke belakang. "Jadi kau namakan apa ini?"
Aku menaikkan alis.
"Kau selalu bilang ini bukan mimpi buruk kan?" Jung Ah menyengir.
"Sosok yang sangat tinggi .... "
Aku bisa melihat kata-kataku kemudian agak menyentak Jung Ah.
" ... sangat tinggi dan tegap ... ," lanjutku yang membuat Jung Ah semakin menganga.
"Maksudmu, .. kau bisa melihatnya dengan jelas ...?"
Entah mengapa aku merasa puas bisa mengerjai Jung Ah. Setelah dia mengatupkan mulut dan kelihatan agak tenang, barulah ku lanjutkan kata-kataku yang selanjutnya. " ... hanya sosoknya saja kok ...."
"Hah?" Jung Ah melebarkan matanya.
"Hanya sosoknya sosoknya! Tampak dari belakang berupa bayangan. Aku tidak bisa melihat wajahnya. "
Bola mata Jung Ah perlahan-lahan menormal kembali.
"Ilusi!" Aku tersenyum samar. "Aku menamakannya ilusi ...."
"Kau yakin itu tidak menandakan adanya firasat buruk yang akan terjadi ...?"
Aku menerawangkan pandangan ke langit-langit ruangan. "Semoga saja tidak .... ", jawabku pelan. "Pasti tidak ... " Aku menatap Jung Ah, "Hanya ilusi ... ", lanjutku memastikan. "Pasti hanya ilusi ... "
***
Note : Entah kenapa kata ilusi mengingatkanku pada lagu CNBLUE Illusion
LJH's_wife- Posts : 6
Join date : 2013-06-23
Re: When I Turn Around
Ilusi!!!
Sosok yg tinggi dan tegap,, siapa to? Minho kah?
jung eun mi, knp bisa mimpiin to sosok terus ya?
next lebih long iyaaaa
Sosok yg tinggi dan tegap,, siapa to? Minho kah?
jung eun mi, knp bisa mimpiin to sosok terus ya?
next lebih long iyaaaa
GempetMinsun- Posts : 4
Join date : 2013-06-16
Age : 35
Re: When I Turn Around
Hehe,,baru gabung neh,,
btw ceritanya menrik buanget,,
ditunggu y chap selnjuut'y..
btw ceritanya menrik buanget,,
ditunggu y chap selnjuut'y..
lee minsun4ever- Posts : 5
Join date : 2013-06-26
Age : 34
Re: When I Turn Around
Thanks buat komen2nya tuk sementara gw blum bs jwb pertanyaan2 kalian ya karna gw jg blum tau spt apa crt ini hehe ngikutin aja trs ya ^.*
LJH's_wife- Posts : 6
Join date : 2013-06-23
Re: When I Turn Around
LJH's_wife wrote:Thanks buat komen2nya :Dtuk sementara gw blum bs jwb pertanyaan2 kalian ya karna gw jg blum tau spt apa crt ini hehe ngikutin aja trs ya ^.*
Gubrakkk Piye toh mam =='
Vayza- Posts : 10
Join date : 2013-06-15
Re: When I Turn Around
thanks buat ff barunya. .
apakah dikehidupan terdahulu eun mi sempat behubungan pria di dalam mimpinya.
ditunggu next chap
apakah dikehidupan terdahulu eun mi sempat behubungan pria di dalam mimpinya.
ditunggu next chap
AnaNy_Choi- Posts : 2
Join date : 2013-06-16
Re: When I Turn Around
Bab 2. Japan
"Creef! Berapa buah gitar yang akan kau bawa?"
Mr. Kim sedang menghitung tumpukan instrumen yang memenuhi sudut ruang di bandara. Satu-persatu jari-jemarinya dengan lincah menyelusuri kotak-kotak besar yang terbuat dari kulit. Dia berpaling pada seorang pria berpostur tinggi yang berdiri tidak jauh darinya setelah selesai.
"Empat?"
Pria muda tersebut, yang sedari tadi sibuk dengan ipad di tangan, mengangkat kepalanya. "Tiga.", jawabnya ringan dengan suaranya yang terdengar sengau dan rendah.
"Bukan empat?", tanya Mr. kim kembali untuk menyakinkan. Telunjuknya mengarah ke kotak besar berwarna hijau lumut.
"Itu punya Max." Pria tinggi yang dipanggil Creef menjawab acuh. Kepalanya bergerak sedikit kearah pria tinggi lainnya yang berdiri di sebelahnya.
Pria sebelah_yang berkaos putih menyengir lebar. Tangannya diangkat sebagai pernyataan mengiyakan jawaban dari Creef.
"Punyamu?" Mr. Kim berkerut agak tidak percaya.
"Ne!" Max melebarkan cengirannya. "Tiga itu punya Creef. Dua gitar listrik dan satu akustik gitar." Tangan Max berpindah ke kotak-kotak lainnya.
"Dua itu punya saya. Sedangkan dua bassnya Leo dan seperangkat drum punya Justin ... "
Mr. Kim menyebarkan pandangannya ke perangkat-perangkat instrumen di lantai. "Jadi, semuanya sudah lengkap?"
"Ne!" Jawab Max.
"Di mana Leo dan Justin?", tanya Mr. Kim lebih lanjut.
Max menaikkan alisnya. "Tadi mereka sudah berada di sini bersama kami ..." Kata-katanya tertunda setelah melihat dua pria berpostur tinggi, di atas 180 cm, berpenampilan kasual dan tidak berlebihan dengan kaos dan jeans sedikit ketat mendekati mereka. "Itu mereka!" Tunjuk Max sambil menyengir lebar kearah Leo dan Justin yang melambaikan tangan padanya.
"Sudah siap?" Mr. Kim terdengar membersihkan tenggerokannya guna menjernihkan suasana yang mendadak menjadi riuh oleh kedatangan Leo dan Justin. "Jika sudah siap, kita berangkat sekarang!"
Leo, Justin dan Max saling menyenggol satu sama lain. "Ne!" Jawab mereka serempak sembari melirik nakal kearah Mr. Kim. "Hyung kelihatan keren hari ini .. ", Leo mengedipkan matanya.
"Jangan main-main!" Mr. Kim menukas tajam. Dia kelihatan agak lain hari ini ... terlihat gelisah dan sedikit sensitif. "Konser kalian kali ini sangat besar dan penting. Jepang adalah penentuan, pertaruhan terhadap nama Orphic, jadi kuharap kalian yang serius. Jangan bermain-main lagi seperti yang dulu-dulu!"
Ketiga anak muda yang dikuliahi Mr. Kim saling melirik. Sementara Creef yang berdiri agak di belakang masih terlihat sibuk dengan i-padnya.
"Araso?!", lanjut Mr. Kim tegas.
"Ne!" Jawab Max, Justin dan Leo hampir bersamaan.
Mr. Kim mengedarkan pandangan untuk memastikan segala sesuatu telah beres dan tidak ada yang tertinggal sebelum dia mulai mengerak kan kaki mendahului yang lainnya. "Berangkat!"
Leo dan Justin mengikuti, ... sementara Max menyenggol lengan Creef yang mulai menjulurkan kakinya. "Dia pasti akan mati terkejut jika mengetahui rencana kita .. " Max cekikikan.
Creef melirik Max sedikit. Tanpa memberi reaksi yang berarti terhadap perilaku Max yang terlihat mengelikan, Creef melanjutkan langkahnya.
"Kau jadi kan pergi dengan kami?" Max berkata sepelan mungkin sambil berusaha mengapai posisi Creef yang sudah agak di depannya. "Creef?"
Creef terus melangkah tanpa menoleh kepada Max.
"Creef?"
"Ada saatnya hyung akan mendengar dan tahu rencana tersebut jika kau terus-menerus menyinggung masalah itu .... " Creef berkata tanpa berbalik, ataupun menoleh sedikitpun kearah Max.
"Eh?" Max membulatkan matanya.
Creef berpaling dari posisinya dan tersenyum samar. "Aku ikut ..."
"Yah! Kau-!"
Max mengangkat tangan dan mengepalkan tinjunya Namun sebelum tindakan lebih lanjut suara Mr. kim menghentikan gerakan Max.
"Bergegaslah! Kita sudah sangat terlambat!"
Max mengarahkan pandangannya, meringis halus. "Hyung ini tidak sabaran-"
"Sudah!" Creef meninggalkan Max yang masih mengerutu sendiri. "Cepatlah!"
Max mengibas tangan kesal. Kakinya digerakan asal-asalan. Lalu, keempat pemuda berpostur tinggi dan tegap tersebut sedikit mempercepat langkah mereka menuju ke tempat Mr. Kim berada.
***
Note : Lee Min Ho - Creef Han
"Creef! Berapa buah gitar yang akan kau bawa?"
Mr. Kim sedang menghitung tumpukan instrumen yang memenuhi sudut ruang di bandara. Satu-persatu jari-jemarinya dengan lincah menyelusuri kotak-kotak besar yang terbuat dari kulit. Dia berpaling pada seorang pria berpostur tinggi yang berdiri tidak jauh darinya setelah selesai.
"Empat?"
Pria muda tersebut, yang sedari tadi sibuk dengan ipad di tangan, mengangkat kepalanya. "Tiga.", jawabnya ringan dengan suaranya yang terdengar sengau dan rendah.
"Bukan empat?", tanya Mr. kim kembali untuk menyakinkan. Telunjuknya mengarah ke kotak besar berwarna hijau lumut.
"Itu punya Max." Pria tinggi yang dipanggil Creef menjawab acuh. Kepalanya bergerak sedikit kearah pria tinggi lainnya yang berdiri di sebelahnya.
Pria sebelah_yang berkaos putih menyengir lebar. Tangannya diangkat sebagai pernyataan mengiyakan jawaban dari Creef.
"Punyamu?" Mr. Kim berkerut agak tidak percaya.
"Ne!" Max melebarkan cengirannya. "Tiga itu punya Creef. Dua gitar listrik dan satu akustik gitar." Tangan Max berpindah ke kotak-kotak lainnya.
"Dua itu punya saya. Sedangkan dua bassnya Leo dan seperangkat drum punya Justin ... "
Mr. Kim menyebarkan pandangannya ke perangkat-perangkat instrumen di lantai. "Jadi, semuanya sudah lengkap?"
"Ne!" Jawab Max.
"Di mana Leo dan Justin?", tanya Mr. Kim lebih lanjut.
Max menaikkan alisnya. "Tadi mereka sudah berada di sini bersama kami ..." Kata-katanya tertunda setelah melihat dua pria berpostur tinggi, di atas 180 cm, berpenampilan kasual dan tidak berlebihan dengan kaos dan jeans sedikit ketat mendekati mereka. "Itu mereka!" Tunjuk Max sambil menyengir lebar kearah Leo dan Justin yang melambaikan tangan padanya.
"Sudah siap?" Mr. Kim terdengar membersihkan tenggerokannya guna menjernihkan suasana yang mendadak menjadi riuh oleh kedatangan Leo dan Justin. "Jika sudah siap, kita berangkat sekarang!"
Leo, Justin dan Max saling menyenggol satu sama lain. "Ne!" Jawab mereka serempak sembari melirik nakal kearah Mr. Kim. "Hyung kelihatan keren hari ini .. ", Leo mengedipkan matanya.
"Jangan main-main!" Mr. Kim menukas tajam. Dia kelihatan agak lain hari ini ... terlihat gelisah dan sedikit sensitif. "Konser kalian kali ini sangat besar dan penting. Jepang adalah penentuan, pertaruhan terhadap nama Orphic, jadi kuharap kalian yang serius. Jangan bermain-main lagi seperti yang dulu-dulu!"
Ketiga anak muda yang dikuliahi Mr. Kim saling melirik. Sementara Creef yang berdiri agak di belakang masih terlihat sibuk dengan i-padnya.
"Araso?!", lanjut Mr. Kim tegas.
"Ne!" Jawab Max, Justin dan Leo hampir bersamaan.
Mr. Kim mengedarkan pandangan untuk memastikan segala sesuatu telah beres dan tidak ada yang tertinggal sebelum dia mulai mengerak kan kaki mendahului yang lainnya. "Berangkat!"
Leo dan Justin mengikuti, ... sementara Max menyenggol lengan Creef yang mulai menjulurkan kakinya. "Dia pasti akan mati terkejut jika mengetahui rencana kita .. " Max cekikikan.
Creef melirik Max sedikit. Tanpa memberi reaksi yang berarti terhadap perilaku Max yang terlihat mengelikan, Creef melanjutkan langkahnya.
"Kau jadi kan pergi dengan kami?" Max berkata sepelan mungkin sambil berusaha mengapai posisi Creef yang sudah agak di depannya. "Creef?"
Creef terus melangkah tanpa menoleh kepada Max.
"Creef?"
"Ada saatnya hyung akan mendengar dan tahu rencana tersebut jika kau terus-menerus menyinggung masalah itu .... " Creef berkata tanpa berbalik, ataupun menoleh sedikitpun kearah Max.
"Eh?" Max membulatkan matanya.
Creef berpaling dari posisinya dan tersenyum samar. "Aku ikut ..."
"Yah! Kau-!"
Max mengangkat tangan dan mengepalkan tinjunya Namun sebelum tindakan lebih lanjut suara Mr. kim menghentikan gerakan Max.
"Bergegaslah! Kita sudah sangat terlambat!"
Max mengarahkan pandangannya, meringis halus. "Hyung ini tidak sabaran-"
"Sudah!" Creef meninggalkan Max yang masih mengerutu sendiri. "Cepatlah!"
Max mengibas tangan kesal. Kakinya digerakan asal-asalan. Lalu, keempat pemuda berpostur tinggi dan tegap tersebut sedikit mempercepat langkah mereka menuju ke tempat Mr. Kim berada.
***
Note : Lee Min Ho - Creef Han
LJH's_wife- Posts : 6
Join date : 2013-06-23
Re: When I Turn Around
thanks udah update.
apakah creef yang selama ini ada di mimpi eun mi .
kapan nih ada minsun moment nya . .
ditunggu next chap.
apakah creef yang selama ini ada di mimpi eun mi .
kapan nih ada minsun moment nya . .
ditunggu next chap.
AnaNy_Choi- Posts : 2
Join date : 2013-06-16
Re: When I Turn Around
lanjutttt sist!!!!!! aahahhahahaaa:D
loveminsun- Posts : 5
Join date : 2013-07-06
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|